Senin, 03 Oktober 2011

Tugas Pertemuan 2 : metode riset


·         Judul, nama pengarang, tahun
1. Fenomena Lembaga Keuangan Mikro dalam perspektif pembangunan ekonomi pedesaan, Rachmat Hendayana, Sjahrul Bustaman,2007
2. Peran Strategis lembaga keuangan mikro dalam mendukung pembangunan perumahan, Noer Soetrisno,2008
3. Pemberdayaan lembaga keuangan mikro sebagai salah satu pilar sistem keuangan nasional: Upaya konkrit memutus mata rantai kemiskinan, Wiloejo Wirjo Wijono,2005

·         A) Fenomena
1. LKM pertanian akan menjadi salah satu solusi dan berperan sebagai intermediasi dalam aktifitas perekonomian bagi masyarakat tani yang selama ini tidak terjangkau jasa pelayanan lembaga perbankan umum/ bank konvensional.
2. LKM akan menciptakan produk jasa keuangan pembiayaan perumahan
3. LKM dalam menunjang kegiatan UKM sebagai salah satu pilar sistem keuangan nasional

B) Penelitian sebelumnya
                1. Walaupun di lingkungan masyarakat telah banyak tumbuh & berkembang       lembaga keuangan yang terlibat di dalam pembiayaan usaha mikro dengan beragam         seperti bank umum/bank Pekreditan Rakyat (BPR),modal ventura, program pengembangan usaha kecil dan koperasi (PUKK), pegadaian dan sebagainya.namun                  antara permintaan & penawaran layanan keuangan mikro masih tetap ada
                .(retnadi,2003)
                2.penelitian BPS pd tahun 2004
                3. Jika Pengusaha pemula ini tumbuh dan berkembang akan terentaskan karena              menjadi pengusaha /trickle down effect dari semakin banyaknya pengusaha mikro (krisnawijaya;2005)

C. motivasi penelitian
1. membantu petani dalam memperoleh modal dalam usahanya dengan pengembangan LKM kepedesaan.
2. tersedianya pembiayaan untuk membeli rumah dengan jangka waktu sesuai kemampuan ekonomi konsumen

3.keberadaan LKM dpt membantu pemerintah dlm mengentaskan kemiskinan

·         Masalah:

1. Kelemahan petani pada adopsi inovasi
teknologi yang relatif rendah sebagai dampak penguasaan modal usahatani yang lemah. petani sering tidak memiliki akses terhadap lembaga perbankan konvensional, ia akan memilih untuk berhubungan dengan lembaga jasa keuangan informal seperti rentenir

2. Pada saat ini diperkirakan sekitar 13 juta penduduk belum menghuni rumah yang layak,peningkatan kualitas perumahannya menjadi persoalan dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat.

3. Upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini lebih menitikberatkan bentuk-bentuk transfer atau subsidi

·         Tujuan Penelitian
                1. mengungkap faktor-faktor kritis keberhasilan LKM dan menyusun strategi                      pengembangan LKM ke depan untuk mendukung kegiatan usahatani
            2. meningkatnya perumahan yang layak dengan pembiayaan perumahan yang                     diciptakan LKM
            3. peranan LKM sebagai sumber pembiayaan UKM,  potensi dan     permasalahan LKM  dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan di masa          , yang memungkinkan menjadi salah satu pilar sistem keuangan nasional


·         Metode Penelitian
Data dan Sample
                1. Pengumpulan data primer dari Pengurus LKM
            terpilih dan nasabah LKM sebagai responden dilakukan melalui diskusi kelompok dan
wawancara individual (survey) menggunakan pedoman pertanyaan dan kuesioner.
            dari sebagian hasil pengkajian LKM di Jawa dan Luar Jawa meliputi Jawa Barat,   Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat danSulawesi Selatan pada           awal tahun 2007.
           
            2.Data primer dari (BPS, 2004)

            3.Data yang digunakan dalam tulisan ini bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Bank Indonesia, Pegadaian, Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) serta sumber lainnya yang terkait. Sementara alat analisis yang dipakai adalah bersifat deskriptif. Studi kepustakaan, baik yang berasal dari buku teks maupun jurnal/majalah merupakan sumber yang sangat penting, begitu pula diskusi dengan teman seprofesi guna mempertajam analisisnya.

·         Variable
1 Variabel pada jurnal pertama pada Wilayah kerja, jumlah nasabah dan jumlah pinjaman juga terus meningkat. Pada awalnya, jumlah nasabah hanya 10 orang pada 1 desa dan 1 kecamatan. Menginjak bulan Maret 2007 jumlah nasabah meningkat pesat mencapai 5880 orang, tersebar di 12 kecamatan dan 83 desa. Ada sebanyak 1491 kumpulan (kelompok kecil) yang terdiri dari 5orang) dan 394 rembug pusat (terdiri dari 2 - 6 kumpulan). Jumlah pinjaman per orangan pun mengalami peningkatan cukup tajam, pada awalnya besarnya pinjaman anggota hanya sebesar Rp 200.000, sekarang sudah ada yang boleh meminjam sebesar Rp 3 juta/th dengan bunga pinjaman 2,5 % per bulan atau 30% per tahun.

2 pada jurnal kedua, besaran subsidi dibagi menjadi 3 kelompok sasaran Besaran subsidi:
_ Kelompok Sasaran I ( Rp 1,4 jt < Pendapatan < Rp 2,0 jt) yang semula
sebesar Rp 2 juta ditingkatkan menjadi Rp 5 Juta
_ Kelompok Sasaran II ( Rp 0,8 jt < Pendapatan < Rp 1,4 jt) yang semula
sebesar Rp 3 juta ditingkatkan menjadi Rp 7 Juta
_ Kelompok Sasaran III ( Pendapatan < Rp 0,8 jt) yang semula sebesar Rp 5
juta ditingkatkan menjadi Rp 9 Juta

3.pada jurnal ketiga




·         Tahapan penelitian

1. pada jurnal pertama, a) Menetapkan terlebih dahulu LKM menjadi 3 kategori yaitu LKM Bank, LKM Koperasi dan LKM bukan Bank bukan Koperasi., b)mengidentifikasi sistem kelembagaan, pekreditan,pelayanan,wilayah kerja, c)keberhasilan

2. pada jurnal kedua a) alasan LKM pembiayaan rumah di butuhkan b)menyusun Agenda pokok untuk mewujudkan percepatan pembangunan peruasil dmahan

3.pada jurnal ketiga a) Melakukan Pendekatan yang berbeda-beda untuk ketiga kelompok masyarakat  agar sasaran pengentasan kemiskinan tercapai.
b) Menganalisis keberadaan LKM  dan perkembangannya diIndonesia


·         Model Penelitian
1. pada jurnal pertama  menggunakan Model Grameen Bank diilhami keberhasilan Muhammad Yunus dalam mengembangkan LKM di Banglades

2. pada jurnal kedua  Secara kuantitatif sasaran Pembangunan Perumahan dalam masa 2005-2009 dibagi menjadi beberapa agenda.


3. pada jurnal ketiga  



·         Hipotesis
1.      Di lingkungan masyarakat, telah banyak LKM yang menyediakan skim kredit
dengan pola yang beragam, namun umumnya bergerak dalam fasilitasi pembiayaan bagi usaha-usaha ekonomi non pertanian. Oleh karena itu muncul persoalan: (a) sejauhmanakah keberadaan LKM di lingkungan masyarakat pedesaan mampu menjalankan perannya dalam fasilitasi pembiayaan usahatani? (b) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberlanjutan LKM tersebut dan (c) Bagaimanakah strategi pengembangan LKM ke depan yang efektif untuk mendukung usahatani?
2. Pencapaian tahun 2005 pada umumnya masih di bawah sasaran RPJM sehingga diperlukan langkah khusus untuk mengejar ketertinggalan.Tahun 2006 merupakan Tahun Percepatan Pembangunan Penyediaan Perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rerndah (MBR) melalu beberapa kegiatan.
     
3.
        Potensi yang cukup besar tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena LKM masih menghadapi berbagai kendala dan keterbatasan antara lain aspek kelembagaan yang tumpang tindih, keterbatasan sumber daya manusia dalam pengelolaan LKM dan kecukupan modal
·         Hasil & Analisis
1.       Jurnal pertama Secara faktual pelayanan LKM telah menunjukkan keberhasilan, namun keberhasilannya masih bias pada usaha-usaha ekonomi non pertanian. Skim perkreditan LKM untuk usahatani belum mendapat prioritas, hal itu ditandai oleh relatif kecilnya plafon (alokasi dana) untuk mendukung usahatani, yakni kurang dari 10 % terhadap total plafon LKM;

2.       Keberhasilan perkreditan/pembiayaan mikro bukan semata karena alasan
efisiensi, tetapi yang terpenting adalah kecepatan komunikasi antara nasabah
dan LKM.

3.       jumlah UMKM yang berjumlah 42 jutaan ternyata yang menikmati akses permodalan dari lembaga-lembaga keuangan baik perbankan maupun LKM hanya sebesar 22,14 persen.



·         Implikasi
1. pada jurnal pertama Untuk memprakarsasi penumbuhan dan pengembangan LKM pertanian diperlukan adanya pembinaan peningkatan kapabilitas bagi SDM calon pengelola LKM, dukungan penguatan modal dan pendampingan teknis kepada nasabah pengguna kredit.

2.pada jurnal kedua agar dukungan pembiayaan untuk modal kerja bagi LKM yang masuk dalam pembiayaan perumahan harus menjadi perhatian semua instansi Pemerintah yang mengembangkan Program
Perkuatan LKM.

3. pada jurnal ketiga
untuk memperbesar perannya dalam pembiayaan UKM yang ditunjukkan dengan masih banyak jumlah UKM yang belum memanfaatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan serta masih sulitnya akses pembiayaan dari lembaga perbankan. 


nama : Alit Inanti
NPM:  16209004
KELAS: 3EA11

tugas ini diberikan oleh Pak Prihantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar