Senin, 18 April 2011

Serdadu berani Mati

Oleh: Taufiq Ismail


Para perokok adalah pejuang gagah berani

Berada di dekat kawan kawan saya perokok ini

Saya merasa berdampingan dengan rombongan serdadu berani mati

Veteran dua Perang Dunia, Perang Vietnam, Perang Revolusi

Dan perang melawan diri sendiri

Perhatikanlah upacara mereka menyalakan belerang berapi

Dengan khidmatnya batang tembakau di hunus dan ditaruh antara

dua jari

Dengan hormatnya Tuhan sembilan senti

Disisispkan antara dua bibir, di geser agak ke tepi

Sementara itu sudah siap An Naar, nyala api sebagai sesaji

Hirupan pertama dilaksanakan penuh kasih sayang dan hati hati

Kemudian dihembuskan asapnya, ke kanan atau ke kiri

Mata pun terpicing picing tampaknya nikmat sekali

Berlindung pada adiksi dari tekanan hidup sehari hari

Lena kerja, lupa politik, mana ingat anak dan istri

Para perokok adalah serdadu serdadu gagah berani

Untuk kenikmatan 5 menit mereka tidak peduli

25 macam penyakit yang gembira menanti nanti

Saat untuk menerkam dari setiap penjuru dan sisi

Paru paru obstruksi kronik, bronkhitis kronik dan emfisema

Gangguan jantung, pembuluh darah, arteriosklerosis, hipertensi dan

gangguan pembuluh darah otak. Kanker rongga mulut,

nashoparynx, oropharynx, hypopharynx dan rongga hidung. Lalu sinus

paranasal, lirynx, esophagus dan lambung. Radang pankreas, hati,

ginjal, ureter dan kandung kemih. Radang cervix uteri dan sumsum

tulang , infertilitas dan impotensi. Daftar ini belum di susun secara

alfabetis, dan sebenarnya ( ini rahasia profesi medis) penyakit yang 25

ini cuma nama samaran, julukan pura pura saja.

Nama aslinya penyakit merokok

Rokok, abang kandung narkoba ini tak tertandingi dalam soal adiksi

4000 macam racun dipadatkan sepanjang sembilan senti

Untuk orgamus nikotin 5 menit itu serdadu tembakau ini maa peduli

Terhadap hari depan anak anak yang masih memerlukan pencari rezeki

Terhadap bagaimana terlantarnya kelak janda yang dulu namanya isteri

Atau nasib duda yang dulu namanya suami

Terhadap pengotoran udara depan belakang, kanan dan kiri

Dalam memuaskan ego, dengan sengaja mendekstruksi diri pribadi

Betapa beratnya memenangkan perang melawan diri sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar