1. Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara
berpikir.
Menurut
Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”
Menurut
Drs. O.P. SIMORANGKIR "etika atau
etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. "
Menurut
Magnis Suseno, "Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi kita norma tentang bagaimana
kita harus hidup adalah moralitas".
2. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos
yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika
berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai
kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
Þ Etika
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari. misalnya etika dalam lingkungan
kampus . Adapun beberapa etika yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa di
lungkungan kampus diantaranya :
-
menjunjung
tinggi nilai-nilai ilmiah yakni nilai-nilai dalam menuntut dan menimba ilmu
pengetahuan yang dilakukan dikampus dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh.
-` Mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di
lingkungan kampus mulai dari peraturan
berbusana, menghormati dosen dan lain sebagainya.
Þ Etika
dalam berbisnis
adalah
suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam
suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain. Inti etos ini adalah
pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral
tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga
membedakannya dari perusahaan yang lain.
Bisnis merupakan aktivitas yang
penting dari masyarakat, sehingga norma dan nilai moral yang dianggap baik dan
berlaku di masyarakat dibawa dan diterapkan ke dalam kegiatan bisnis. Selain
itu agar dapat menjadi bisnis yang baik secara moral harus dibedakan antara
legalitas dan moralitas. Suatu kegiatan bisnis mungkin saja diterima secara
legal karena ada dasar hukum, tetapi tidak diterima secara moral.
Contohnya adalah praktek monopoli. Berbagai
aksi protes yang mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis
menunjukkan bahwa bisnis harus dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan
norma-norma moral sebagai dasar menjalankan bisnis.
Sebuah perusahaan yang unggul sebaiknya
tidak hanya tergantung pada kinerja yang baik, pengaturan manejerial dan
financial yang baik , keunggulan teknologi yang dimiliki, sarana dan prasarana
yang dimiliki melainkan juga harus didasari dengan etis dan etos bisnis yang
baik.
Dengan memperhatikan etos dan etis bisnis
yang baik maka kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tetap terjaga. Hal ini
tentunya membantu perusahaan dalam menciptakan citra bisnis yang baik dan etis.
3.
Deontologi menekankan
kewajiban untuk bertindak secara baik. Deon
dalam bahasa yunani berarti kewajiban. Immanuel Kant (1734 –1804) : “ Kemauan baik adalah syarat mutlak untuk
bertindak secara Moral. “Deontologi tidak mengkaitkan tujuan atas tindakan yang
sesuai norma berdampak baik atau tidak , tetapi merupakan perintah yang
dilaksanakan tanpa syarat ( imperatif kategoris) . Ia tertanam dalam hati
manusia secara universal. Sedangkan imperatif hipotesis adalah apabila tindakan
dikaitkan dengan akibatnya.
Contoh : jangan mencuri, jangan berbuat curang, jangan korupsi
Teleologi
mengukur baik buruk suatu tindakan dilihat dari tujuan , maupun akibat dari
suatu tindakan tersebut.
Contoh
: Menurut etika teleologi mencuri itu boleh jika sejak awal tindakan mencuri
itu dimaksudkan untuk membeli obat karena keluarga ada yang sakit parah.Timbul pertanyaan tujuan baik untuk siapa? Orang
banyak atau diri sendiri
Terbagi menjadi 2 aliran ; - egoisme etis
-
utilitarianisme
Egoisme etis : menurut Aristoteles bisa dibenarkan
secara moral jika untuk mempertahankan hidup dan kebahagiaan secara dasar bukan
hedonisme
Utilitarianisme : dikembangkan oleh Jeremy
Bentham 9 1748 – 1832) bahwa untuk menilai baik buruknya suatu tindakan secara
moral adalah menguntungkan kepentingan orang banyak.
Etika Utilitarianisme menetapkan 3 kriteria
:
- Manfaat
- Manfaat terbesar dari alternatif
- Manfaat
terbesar untuk orang banyak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar